Thursday, June 14, 2007

Bakso "sederhana" ala Masisir (Mahasiswa Mesir)

Kreatifitas, memang tidak terbatas oleh sekat apapun. Tidak sebatas dunia pendidikan, teknologi ataupun pemikiran. Dalam dunia makanan pun ternyata juga terselip serat kreatifitas. Statement ini diiyakan oleh munculnya "bakso sederhana masisir", salah satunya. Ditengah keterbatasan bahan mentah serta bumbu peracik bakso lainnya, masyarakat masisir mampu menciptakan resep alternatif manakan khas indonesia itu.
Masalah rasa, tak jauh beda. Masalah penampilan, juga tetap diperhatikan. Perpaduan bumbu asli dan bumbu khas Mesir, menjadikan bakso ini memiliki rasa tersendiri. Penasaran bagaimana membuatnya? Dibawah kami paparkan resep "bakso sederhana ala Masisir". Selamat mencoba.


A. Pembuatan pentol bakso.

Bahan-bahan:

1. Daging sapi mafrum (giling), 1,5 kg.

2. Tepung nesa, 7 sndk makan.

3. Fil-fil aswad (sejenis merica), 1 sdk mkn.

4. Bawang putih, 1 siung besar.

5. Telur, 4 butir.

6. Baking powder, 1 sdk makan.

7. Penyedap rasa.

8. garam.

Cara:

A.1. Tumis bawang putih yg telah dihaluskan, sambil sedikit demi sedikit di tambahkan fil-fil aswad, penyedap rasa dan garam secukupnya.

A.2. Masukan daging mafrum ke dalam panci, campurkan telur, tepung nesa, baking powder dan hasil tumisan.

A.3. Adon hingga benar-benar menyatu.


B. Pembuatan kuah.

Bahan-bahan:

1. Bawang putih, 1 siung

2. Penyedap rasa

3. Garam

4. Fil-fil aswad.

5. Daun karob (seledri)

6. Air, setangah panci besar.

Cara:

B.1. Tumbuk bawang putih hingga halus, lalu tumis. Kemudian campurkan sisa bahan lainnya.

B.2. Didihkan air, lalu masukkan hasil tumisan diatas. tunggu hingga tercium aroma sedap. Lalu bubuhkan garam secuckupnya.

B.3. Masukkan adonan daging kedalam kuah dalam bentuk bulat-bulatan khas bakso.

B.4. Untuk bahan-bahan dengan ukuran diatas, biasanya bisa mencapai sekitar 150 bulatan bakso.

B.5. Tutup, dan tunggu hingga kuah mendidih yg kedua kalinya. Tambahkan daun karob yg telah diiris kecil-kecil, agar kuah terasa segar.


C. Pembuatan mie :

C. 1. Didihkan air sekitas 2 gelas, lalu tambahkan minyak goreng 2 sndk mkn.

C. 2. Setelah mendidih, masukkan mie spageti, tunggu hingga melunak, lalu tiriskan.


D. Bahan campuran :

D.1. Saus

D.2. Kecap.

D.3. Daun karob

D.4. Sambal.

D.5. 'Asl aswad (pengganti kecap).


Penyajian :

Masukkan mie ke dalam mangkok "tahan panas", tuangkan kuah dan bakso 5 butir ato sesuai selera, lalu tambahkan bahan campuran lain secukupnya.

Bakso masisir siap untuk disajikan.

Saturday, June 09, 2007

luv u, islam!


"Boleh saya pakai komputer di sebelah anda?" tawar seseorang kepada ku ketika aku sedang asyik chatting...."oh iya..silakan!" jawab ku..
... beberapa saat kemudian, dia mengucapkan salam, "Assalaamu'alaykum...", dengan sedikit terkejut ku jawab," wa'alaykumussalam"
Setelah sedikit ngobrol, dan akhirnya ku tahu kalau beliau juga teman dari teman Jepang-ku..

Teman Jepang-ku... sebut saja namanya Ito. Adalah temen dekat ku.
Suatu hari, ku bertanya padanya tentang orang yang kukenal saat chatting itu. "Ooh iya, aku kenal dengan dia, dia teman ku saat PKL di Niigata" jelasnya padaku... Dia baik, sangat menghargai dan bisa menghormati orang lain, tambahnya.. "ohya? dia itu muslim lho" kukatakan padanya...
"ahh beneran? ternyata dia islam ya?!! pantesaan dia memiliki sifat tsb, bener2 bisa menghargai orang!" katanya padaku.

"Subhanallaah!! Benar lah adanya ternyata dari sikap dan perbuatan kita, orang2 akan menilai bagaimana kita sebenarnya. Bahkan lebih dari itu mereka juga akan menilai bagaimana ISLAM itu sebenarnya!
Alhamdulillaah.... senang dan bangga rasanya hati ini sebangai muslim mendengar perkataan dari Ito teman-ku itu...
Memang begitulah Islam sesungguhnya... insyaAllah..
korekara ganbarimashou ne... (semangat!!)

Friday, June 08, 2007

Meski tak sebebas merpati (oleh2 tidur malem)

"Rona Bahagia Terpancar Dari Anggukan
Saat Kupasangkan
Pasang Cincin Di Jemari
T'rima Kasih Kau Terima
Pertunangan Indah Ini
Bahagia, Meski Mungkin
Tak Sebebas Merpati
"

Ceplak!, Tapak tangan kakak-ku tiba2 mendarat (darurat, kali yee..) di kepala. Membuatku berhenti melantunkan gubahan kahitna yang meledak saat aku (dan pembaca juga, kayaknya) masih SD dulu, yaaah taon 94-an laah. "Idung masih meler, nyanyi-nya yg serem2 gitu. Diem! ganggu ajah", cetusnya saat itu.

Iya, dan sekarang udah beda. Aku yakin kakak-ku malah akan "bertanya", jika aku tak kunjung membahas bait lirik diatas. (Hihihi.. alhamdulilaah normal ni kak)

Sobat,

Tunangan, ato istilah laen (kalo ada) yang menggambarkan permintaan seorang cowok kepada seorang cewek untuk dinikah, ternyata gak simple. Ada aturan maen nyang harus kita ikutin (nyang ngatur agama seeh.. bkn pak mentri).

Dalam aturannya, tunangan bisa diungkapkan dengan ucapan yg jelas seperti :

-"Aku tertarik untuk menikahimu", ato

-"Sungguh Aku ingin menikahimu", ato

Ato kalimat2 laen yg membuat si pendengar gak bingung mencerna maknanya. pasti! Yaah.. begitu laa, kata laennya. (tentunya smbil pake jas ama dasi, peci juga. Biar keliat angker dikit)

Juga bisa dengan ucapan halus, ato sindiran, misalnya dengan:

-"Sunguh engkau sangat menarik",

-"Aku sangat tertarik denganmu",

Tapi inget, pemakaian cara ini harus disertakan juga “penguat” laen yg menunjukkan bahwa maksud kita mengatakan itu benar2 untuk tujuan tunangan (serius!). Pemilihan cara ini biasanya hanya ditujukan agar terlihat lbh halus saja (lbh romantis laaa.. istilah dalem-nya).

Jika itu "gol", dia nerima, berarti tak boleh lagi ada yg mendekati si dia (Yes!.. yes!, .. yes!)

"(UU) Tunangan" punya landasan hukum yg amat kuat (awas kena sumprit kalo nyelonong), diantaranya sbg brkt:

1. Al qur'an:

"Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiranatau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu" (QS: Al baqarah : 235)

2. As sunnah:

a. Ucapan Rasul.

Dari Uqbah bin Amir, bahwasannya Rasulullah berkata: "Seorang mukmin saudara mukmin yang lain. Maka tidaklah halal bagi seorang mukmin bertransaksi diatas transaksi saudaranya, atau bertunangan dengan (wanita) yang telah ditunangi saudaranya, hingga ada sebab-sebab". Ditakhrij oleh Ahmad dan Muslim.

b. Perbuatan Rasul.

Dari 'Irak bahwasannya Nabi saw. meminang 'Aisyah kepada Abu bakar, bapaknya. Lalu Abu bakar berkata kepada beliau: "Namun sungguh aku adalah saudaramu". Rasul menjawab: "engkau saudaraku di dalam agama Allah dan kitab-Nya, sedang dia ('Aisyah, putri beliau) halal bagiku".

c. Ketetapan Rasul.

Diriwayatkan, bahwa dahulu, sebagian sahabat melakukan praktek tunangan saat Rasul masih hidup, Namun beliau tidak melarangnya. Bahkan, kepada beberapa sahabat, beliau berkata: "Lihatlah kepadanya(perempuan yg akan engkau tunangi), karena itu akan membuat kelanggengan diantara kalian berdua (jika nikah nanti)".

3. (juga) Ijma'

Yaitu bahwa tak ada nash-nash naqli (Al qur'an maupun hadits), yang bertentangan dengannya.

Meski begitu, tunangan bukanlah hal yg musti, bagi para calon mempelai. Hanyalah sesuatu yg mustahabbah ato dianjurkan. Nikahpun sah-sah saja tanpa adanya tunangan.

Telah maklum, dalam tunangan pihak cowok berhak melihat calon “pendamping hidup”nya. Lalu, apakah pihak cewek memiliki hak yg sama dalam hal ini?
Jawabnya, iyah!. Bahkan lebih dianjurkan. Kenapa?
Karena ketika janur kuning telah melengkung (ehmm.. ehem.. kapan yah?), dan si perempuan ternyata 'kurang minat' setelah melihat pasanganya, maka masalah akan timbul, coz "palu cerai" hanya si suami yang megang (nooh kaan..). Tak hanya itu, nash-nash dalil yang membolehkan melihat pasangan sebelum nikah, yang memang menggunakan lafadz "laki-laki", ternyata hanya 'adat bahasa' saja. Lafadz laki-laki dalam nash itu juga mengandung arti perempuan sebagaimana dalam nash-nash yg laen. Contoh satu yah.. "Dan dirikanlah shalat, dan keluarkan lah zakat.."(QS. Al baqarah : 43). Ayat diatas menggunakan lafadz perintah (hanya) k
epada laki-laki, tapi apakah kaum muslimah terbebas dari perintah itu?

Keputusan diterima ato enggaknya suatu pinangan, tidak hanya dimonopoli oleh si perempuan (ternyata!, hehehe..). Tapi ada beberapa ketentuan:

1. (Hanya) dari si perempuan, jika dia telah baligh dan berakal. Dan si peminang sekufu'.

2. Dari wali, jika si perempuan masih terlalu kecil.

3. Dari si perempuan dan wali (juga). Jika si peminang ternyata tidak sekufu'.

4. Dari hakim, jika si perempuan terbukti gila dan tidak memiliki seorang wali-pun.

Namun hati-hati, ikatan tunangan bisa lepas begitu saja, bila kita tidak menjaganya. Beberapa kedaan dibawah ini adalah gambaran dimana cewek yg telah kita pinang "boleh" didatangi pihak ketiga,

1. Peminang kedua dan pihak perempuan tidak tahu-menahu bahwa (ternyata) kita telah meminangnya lebih awal. Jadi, perlu adanya sosialisasi sederhana, sekedar memproklamirkan pertunangan kita dengan khalayak.

2. Kita memberikan izin kepada peminang kedua, baik jelas maupun samar. Izin yang jelas, seperti yang telah kita tahu, yaitu ada jawaban pasti. Sedang izin yg samar yaitu, bisa dengan:

-Kita "tidak melarang" peminang kedua ketika dia minta izin pada kita.

-Kita hanya "diam" ketika dimintai izin.

-Telah hilang aqad. Mungkin dengan kematian atau gila.

3. Kita (dinilai) meninggalkannya (Uhh! tega,)

Meski belum resmi kita lepas, tali tunangan bisa saja pudar. Hingga si cewek boleh dipinang oleh cowok laen. Hal ini, bila telah ada beberapa "ciri" yang menjadikan status pertunangan kita "diragukan!", yaitu dengan adanya:

-Kepergian kita yg jauh, hingga komunikasi hilang diterpa jarak

-Setelah berjalan, terbukti bahwa si dia haram kita nikahi. (mungkin krn ternyata dia saudara sepersusuan ato mungkin ternyata si dia adalah ibu kita sendiri, hehehe... jd inget legenda sangkuriang!, ato kemungkinan yg laen).

-Peminang yg kedua dinilai lebih baik dalam agama dan perangai dibanding kita (makanye jaga mutu!).

Terus, boleh gak sih kalo cewek minang cowok?
Boleh!. Sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Sahl bin sa'd as sa'idy menjadi pijakannya, dia berkata: seorang perempuan datang kepada Rasulullah saw. lalu berkata: "Wahai Rasulullah, aku datang untuk memberikan diriku kepadamu". Rasul kemudian melihat padanya. Lalu Rasul menunduk. Melihat bahwa Rasul tidak tertarik kepadanya, si perempuan itu pun kemudian duduk. Lalu seorang sahabat berdiri sembari berkata: "Wahai Rasulullah jika engkau tidak tertarik dengannya, maka nikahkanlah aku kepadanya"…dst. (HR. Muslim)
Malahan, para salafus shalih dulu punya kebiasaan meminangkan anak perempuannya kepada pemuda2 yg shalih (mogaa.. kita termasuk).
Semoga kita senantiasa diberi petunjuk dalam membuat keputusan.

Saturday, June 02, 2007

Les tadi...


Tadi les, hasilnya begini niiih kue nya... macarons namanya.. kalau mau resepnya japri yaks, hehhee..

(hmm capek jugaaa, pi alhamdulillaahh dapet belajar resep baru lagiii:D)

Sehat, meski tetap merokok


Kebiasaan merokok memang sulit ditinggalkan, apalagi jika kebiasaan itu telah berjalan selama bertahun-tahun. Keidentikan rokok dengan "mara penyakit", adalah hal lumrah yang telah diketahui mayoritas penikmatnya. Meski begitu, hasrat untuk hidup sehat bukanlah hal yang "terlarang" bagi mereka. Toh perokok juga manusia, begitu jika merunut pada gubahan lirik band Seurius.

Menyiasati polemik ini, DR. Dr. Budhi setianto, Sp.Jp(K) memberikan beberapa trik-trik khusus sebagai berikut:

1. Biasakan berolahraga atau memulai program/hobi dengan keluarga/teman-teman yang bukan perokok. Buatlah acara ini secara teratur. Olah raga tidak hanya penting bagi yang ingin hidup sehat, tetapi juga bagi perokok. Luangkan waktu kurang lebih 30 menit sehari untuk memberikan tubuh mendapat oksigen secukupnya. Jangan merokok selama berolahraga, karena hal ini akan memupuskan segala manfaatnya.

2. Jangan merokok sambil minum kopi. Meski dipercaya dapat menambah kenikmatan, kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan kadar CO2 dalam paru-paru. Sebagai ganti, pilih minuman yang dapat menetralisir racun yang dibawa oleh rokok seperti jus buah segar atau susu.

3. Ganti rokok dengan makanan ringan sebagai pencuci mulut.

4. Ganti kebiasaan merokok saat buang air besar dengan membaca buku, komik, koran yang jauh lebih bermanfaat untuk menambah ilmu maupun sekedar sebagai rileksasi.

5. Cobalah berpikir sesaat sebelum menyalakan rokok, tentang bagaimana hidup ini terasa lebih inidah tanapa rokok.

6. Kalau hingga kini Anda terpaksa harus merokok, cobalah untuk memikirkan kehidupan yang sebenarnya jauh lebih baik tanpa merokok. Alasan yang selalu dikemukakan adalah rokok dapat mengurangi kecemasan, meningkatkan konsentrasi, memberi rasa lebih tenang dan lebih rileks. Kenyataannya, efek positif itu hanya terasa sesaat dan selanjutnya timbul ketergantungan yang akan berdampak luas. Cobalah mencari alternatif seperti mendengarkan musik lewat earphone atau mengunyah permen karet.Sumber: klinikpria.com

Friday, June 01, 2007

Anak Muda, Nyalakan Semangatmu! (books promotion)





" Muadz berkata : “Ketika aku mendapat informasi bahwa Abu jahl tak bisa dijangkau, semangatku seketika tergugah. Akupun meluncur, melesat ke arahnya. Ketika keadaan memungkinkan, aku sabetkan pedangku kuat-kuat dan berhasil menebas pertengahan betisnya. Iya! aku telah berhasil membabat habis pertengahan betisnya”. Namun apakah hal itu tanpa pengorbanan, tidak!. Mendadak, setelah memenggal betis abu jahl, sabetan pedang Ikrimah, anak Abu jahl, mendarat di bahunya, hingga sempal, dan menggantung "


Tahu kah anda siapa Abu jahl dan siapa Mu'adz bin Jabal dalam petikan paragraf itu? Abu jahal adalah pemimpin kaum kuffar di zamannya. Pemberani, besar, kuat, selalu mendapat penjagaan rapat dari bodyguard-bodyguardnya yang tegap. Sedang siapa Muadz? Dia adalah anak kecil dengan usia 14 tahun. Iya, seperti keponakan anda, ato tetanggga rumah anda yang tengah menduduki bangku SMP kelas 2. Dengan usia masih hijau, dirinya begitu paham akan urgensi jihad. Perhatiannya terhadap dunia islam, telah mengayuhkan langkahnya dari Madinah menuju Makkah, berjuang membela Islam. Bayangkan!


" Rasul pun bingung, dengan munculnya banyak opini yang memojokkan Istri beliau, 'Aisyah. Fitnah perselingkuhan 'Aisyah sangat lah misteri. Lama, wahyu Allah tak kunjung datang menengahi gosip panas itu. Rasul pun angkat tangan. Di puncak kebimbangan, beliau memutuskan untuk membentuk tim syura, mendiskusikan jalan tengah, apa yang harus beliau lakukan. Lalu, siapakah gerangan yang beliau pilih untuk menapaki masalah pribadi-nya? Adalah Usamah bin zaid dan Ali bin abi thalib "


Tahukan anda siapa Usamah bin zaid waktu itu? Beliau adalah bocah kecil yang pasti masih sibuk dengan kelerengnya jika kita bayangkan anak-anak di zaman sekarang, seusianya. Dia berusia 12 tahun. Bayangkan! anak SD ini, Rasulullah pilih untuk memberikan sebuah solusi bagi masalah besar, sebuah masalah yang menjadikan Rasulullah bingung. Subhannallah!

" Dengan gemetar Rasulullah mendatangi Khadijah, untuk menyelimuti dirinya, setelah Wahyu pertama turun kepadanya. Lalu siapa orang kedua yang Rasul pilih untuk "berbagi" berita gembira itu? Dialah Ali "


Tahukah anda siapa Ali saat itu? Dia adalah seorang anak dengan usia 10 tahun. Mungkin jika kita bandingkan dengan anak2 sekarang, usia sepantar dengannya hanya bisa duduk manis di depan play station, sembari menunggu ibunya datang membawa piring lalu menyuapinya makan malam. Masyaallah!

Ketika telinga kita mendengar nama-nama populer itu, reflek otak kita akan menyodorkan data bahwa mereka adalah tokoh besar dengan badan kekar, usia 30-an, berjanggut lebat dengan jubah abu2 khas arab. Hah! ternyata bukan. Mereka adalah pemuda hijau. Atau mungkin lebih shahih kita menyebut mereka, "anak-anak". Bagi mereka, "apalah arti usia tanpa karya". Hari yang mereka miliki, selalu mereka isi dengan letih. Detik yang mereka punyai, selalu mereka isi dengan peluh.

Masa muda adalah masa berkarya. Otak yang masih segar, badan yang masih bugar, akan mampu meng-handle beban kerja meski sangat berat sekalipun.

Memang, ada yang hilang di zaman ini. Entah knp, sangat sulit generasi muda kita hanya sekedar memisahkan dirinya dengan "piala Champions" atau "piala Euro", yang banyak menggiling waktu2 mereka. Apalagi untuk memikirkan kaum Muslim dalam percaturan dunia. Memperjuangkan nasib umat yang semakin bebas diinjak. Sungguh...


Sebuah buku, yang di tulis Raghib As sirjani, mencoba mendeteksi virus bahaya ini sekaligus meramu obat untuk mematikannya. Buku "Anak Muda, nyalakan semangatmu!", membuat semangat kembali terbakar, merah. Ghirah islam kembali panas, siap untuk di ledakkan. Dengan mengkaitkan topik masalah dengan waqi' (realita) ummat, seperti kristenisasi, palestina, merosotnya mutu generasi islam, kemunduran negara2 islam dsb, menjadikan alam baca kita semakin hidup.

"Ini Virus-nya dan ini obatnya", seakan begitu yang Raghib utarakan dalam buku ini. Beliau paparkan sebab-musabab melemahnya generasi muda, di halaman kemudian beliau tampilkan solusi untuk keluar dari kerangkeng masalah dan bangkit ke "alam juang". Anda masih muda?
Judul : Anak Muda, nyalakan semangatmu!
Pengarang : Raghib As-sirjani
Penerjemah : ..nan!
Penerbit : Samudera, Solo
Tahun terbit : 2007
Harga : Rp. 16.500,-

TERIMA KASIH untuk SEMUA

Sambil nunggu-in tamu tiba n mumpung yang "disana" juga gi istirahat.. :))

"Terima kasih", ucapan yang sangat sederhana, yang mungkin paliiing jarang kita ucapkan, apalagi bagi orang2 yang udah dekeet banget ama kita. Ah udah biasa.. ah kan sodara ajah koq pake makasih2 segala...
Hmm... menurut-ku, dan bagi-ku ucapan "terimakasih" pada seseorang, selain bisa bikin yang ngasih tambah seneng, tapi juga merupakan bentuk syukur kita pada Nya.. Melalui dia, temen, sodara, tetangga, bahkan orang asing sekalipun!, kita jadi bisa terbantu, terhibur dsb.

Teringat 2 hari yang lalu, waktu di stasiun, mo beli karcis kereta. Pas lagi asyik nyari2 uang koin di dompet, eehh tiba2 ada ibu2 yang nyamperin. "ini ada karcis gratis, masa berlaku-nya sampai besok sih..." "saya ngga make' lagi, mau ngga?"tawar beliau. Waahh terkejut juga tiba2 ditawarin karcis, gratis pulak! "eh, beneran bu? gpp?" balas-ku... "iyah, bener. silakan pake" sambil tersenyum...ku-jawab "haiik ! arigatou gozaimasu!"
alhamdulillaah.. di kasih rezeki lewat ini, lumayan bisa nge-hemat uang dikit:D batin-ku.

Syukur pada-mu yaa Allah, dan khusus ku ucapkan buat mama, papa, sodara2-ku, temen2, adik2, mba2, om, tante dan orang2 tersayang yg ngga bisa ku sebutkan satu persatu, serta 'anugerah' nurrohman-ku disana.. makasih yaahh, jazakumullah khairan katsiiiraa.. buat semua yang telah diberi, semoga Allah membalas nya dengan yang lebih, aamiin yaa Robb. I love u all.❤